Selasa, 28 Januari 2014

The Boy Who Wrote A Hundred Love Letters Part 5

The Boy Who Wrote A Hundred Love Letters Part 5

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
.

.

.


CAST SEJAUH INI:

-Kim Jongin / Kai
-Do Kyungsoo / D.O
-Oh Sehun / Sehun

Rated : Sejauh ini  T

Warning : BoyxBoy, Typo(s)

Don't Like Don't Read!

No Siders !!!!!

.
.
.



                                                 8 November 2013


Sudah sekitar seminggu sejak aku pindah ke sini. Rumah yang kami tinggali sekarang sangat bagus. Rumah ini membuatku merasa nyaman dan aku menyukainya. Appa berjanji kepada kami bahwa ini akan menjadi yang terakhir kalinya kita pindah. Selalu itu yang dia katakan setiap kali kami pindah.

Yah... aku bisa mengerti. Umma hanyalah seorang ibu rumah tangga dan appa harus memenuhi kebutuhan kami semua. Jadi jika pekerjaannya menuntut dia untuk pindah, maka kami tidak punya pilihan lain selain ikut atau kehilangan satu-satunya sumber pendapatan.

Akan kugambarkan rumah ini. Berlantai dua dan pintu depan putih. Ruang tamu  yang cukup luas dan dapur yang lebih besar.Sedangkan kamarku ada di pintu kedua disebelah kiri. 

Aku mulai membongkar barang-barangku dan melihat banyak foto  teman-temanku. Kuulangi, mantan teman.Meskipun kami sudah tidak berteman lagi, aku ingin menyimpan kenangan menyenangkan. Apa yang salah? Kami sama sekali tidak bertengkar, hanya karna jarak. Mereka tidak bisa terus berteman denganku yang tinggal ratusan mil jauhnya. Mereka memiliki kehidupan dan begitu juga denganku.

Setelah mengenang mada-masa indah sebentar, aku kamudian mengambil kotak yang menyimpan hal terpenting bagiku. Aku memiliki kotak itu sampai sekarang dan aku melarang siapapun melihatnya isinya. Aku akan memberitaumu mengapa. Di dalamnya berisi lagu-lagu ciptaanku. Memalukan untuk mengatakan ini (terutama jika mimpiku sebagai penyanyi tidak berjalan dengan baik dan aku akhirnya bekerja di meja kantor) tapi aku suka musik, bahkan lebih ketika aku bernyanyi dan menulisnya! Aku sudah menulis lagu sejak aku mulai bisa mengingat. Bukan karena mereka buruk aku melarang orang lain untuk membaca mereka (mereka sebenarnya cukup bagus menurutku) tapi karena ... setiap lembar lagu berisi perasaanku ... juga seluruh ceritaku. Bukankah buruk jika ada yang tahu itu ? Terutama orang jaman sekarang....

Sebaiknya aku kembali menggambarkan rumah ini. Yang keren dari rumah ini adalah lotengnya. Keren ya? Aku pergi ke sana Rabu lalu dan benar-benar kaget melihat betapa berantakannya loteng itu! Pemilik sebelumnya pasti sudah tidak menginginkan semua barang disana. Lagipula semua barang itu sampah, jadi aku dapat tau kenapa mereka tidak menginginkannya. Aku melihat sepeda rusak dan beberapa buku pelajaran berserakan di sudut ruangan. Jika kuperhatikan, aku menemukan banyak  barang yang bernilai beberapa Won.

Aku melihat jam usang yangbenar-benar keren di bawah jendela kecil. Mungkin aku bisa menyembunyikan surat-suratku di sini? Jika saya menempatkannya di kamarku, umma bisa  menemukan dan membacanya (tidakkah dia tau membaca surat orang lain adalah kejahatan?)

Yah.. aku akan menyembunyikan surat-suratku di sini  jika jumlahnya sudah terlalu banyak (sekitar enam puluh atau lebih tapi aku ragu akan sampai sebanyak itu), untuk sekarang aku akan menyembunyikannya di bawah tempat tidurku. Ibu tidak mengintip disana, dia takut dia akan menemukan beberapa  barang rated-x di sana.

Haha, dia tidak tau bahwa namja menyembunyikan barang-barang mereka di dalam kotak sepatu mereka? 

Well.. kurasa penjelasanku sudah cukup. Selain loteng itu standar untuk sebuah rumah. Aku berharap dirumah ini ada taman #3. Aku pasti akan sering berkebun.

                                                                        D.O

.

.

.

.

TBC

Coment after read please!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar