Selasa, 28 Januari 2014

The Boy Who Wrote A Hundred Love Letters Part 4

The Boy Who Wrote A Hundred Love Letters Part 4

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
.

.

.


CAST :

-Kim Jongin / Kai
-Do Kyungsoo / D.O
-Oh Sehun / Sehun

Rated : Sejauh ini  T

Warning : BoyxBoy, Typo(s)

Don't Like Don't Read!

No Siders !!!!!

.
.
.



Jongin menatap tulisan di bagian bawah surat. Dia menatap surat itu sedekat mungkin hingga menyentuh hidungnya.

"... Apa itu D.O?" Dia bertanya pada dirinya sendiri saat ia mengambil ponselnya. Dia tahu dia bukan orang yang cerdas dan berpikir bukanlah keahliannya sehingga ia tahu pada siapa dia harus bertanya pertanyaan sulit. Dia menggulir ke bawah daftar kontak, menemukan nama orang itu, dan mulai menelfon.

Butuh waktu sekitar enam deringan untuk Jongin menyadari bahwa orang itu mengabaikannya dan Jongin tetap gigih. Dia menelepon sekali lagi, dan lagi ia diabaikan.

Dia menghela napas dan menelfon lagi dan diabaikan.

Jongin menggigit bibir bawahnya dan mencoba lagi dan setelah empat deringan, orang itu menjawabnya dan seringai menemukan jalan keluar di bibir Jongin.

"Demi Tuhan Jongin ini lebih baik penting atau aku akan menyiksamu!"

Jongin cemberut. "Kenapa kau begitu marah Sehun?"

"Benar, aku ingat. Oh Sehun malas bangun pagi" goda Jongin sambil mendengar nafas berat dari ujung telepon, membuat Jongin terkekek. "Baiklah, baiklah aku akan membuat ini cepat. Apa artinya D.O? "

Ada keheningan dan bunyi menyeret di ujung telepon, mungkin Sehun bangun dari tempat tidurnya. "Apa?"

"D.O," ulang Jongin. "Apa artinya?"

Jongin mendengar suara menarik nafas yang besar. "DO, dalam bahasa Inggris adalah ketika Kau melakukan suatu tindakan. Aku beri contoh, oke? Ini adalah contoh yang cukup rumit jadi dengarkan. DO NOT bangunkan seseorang pada pukul empat pagi, DO NOT ganggu mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dengan mudah dijawab oleh google, dan DO NOT ganggu Oh Sehun ketika dia sedang tidur! DO you understand ? "

Jongin memutar matanya mendengar celotehan sahabatnya. "Aku tau apa arti 'DO', yang  kumaksud  adalah D.O! huruf D besar, lalu titik, dan O besar. "

Ada keheningan panjang. Keheningan  yang membuat Jongin berpikir Sehun telah menutup handphonenya. "... Jongin, apa kau bermaksud untuk bilang bahwa kau gay?"

"Apa?"

"Karena kau tidak perlu menggunakan kamuflase dengan menggunakan huruf D besar. Aku mengerti, aku adalah sahabatmu dan akan terus begitu apapun yang terjadi."

"Tidak sehun ! AKU. BUKAN. GAY !" teriak Jongin kesal, "Jawab saja apa artinya D.O!"

"Kenapa kau sangat ingin tau?"

Jongin menggigit bibir bawahnya dengan ragu. Sehun adalah pria yang baik, meskipun dengan sifat nakal dan berlebihannya, tapi dia juga adalah orang yang realistis. Jika ada suatu hal yang tidak bisa dibuktikan dengan Sains maka mungkin hal itu tidak ada, begitulah filosofi hidupnya. Jadi jongin tau kalau surat-surat dari masa depan yang dia temukan bertentangan dengan filosofi Sehun, karena itu tidak bisa dibuktikan dengan Sains. "Aku... aku menemukan beberapa surat..."

"Surat..? Apa masih ada yang menulis surat sekarang ?"

"Yahhh, aku menemukan satu." kata Jongin sambil mengangkat surat itu dan memperhatikan huruf aneh di bagian bawahnya. "Dan disitu tertulis D.O dibagian bawahnya dan aku tak tau apa artinya."

"Tunggu... tunggu sebentar. Kau menemukannya? Surat itu bukan ditulis untukmu ? Jongin itu adalah pelanggaran privasi ! Kau bisa ditangkap karena itu!"

"Yahh surat itu ada dirumahku, jadi....
secara teknis itu milikku kan ?" Jongin bisa mendengar desahan panjang Sehun.

"Jongin ..." Jongin menyiapkan dirinya  untuk mendengarkan penjelasan panjang dan membosankan tentang hukum Korea. Tapi mengejutkan, dia tidak mendengarnya sama sekali. "Aish, kau tau apa? Semakin cepat aku menjawab pertanyaanmu, semakin cepat aku bisa kembali tidur, jadi aku akan melupakan fakta bahwa kau melakukan kejahatan dan menjawab pertanyaanmu. Aku tidak tahu apa artinya D.O tapi mari kita meluruskan semuanya. Berapa banyak surat yang kau temukan ?"

Jongin mengerutkan alisnya dan menatap kotak di atas tempat tidurnya. Dia mengulurkan tangan dan membuka kotak itu, melihat surat-surat yang ditumpuk pada satu sama lain. "Aku tidak tau ... mungkin banyak. Aku belum menghitungnya. "

"Kalau begitu tuan jenius, mungkin kau harus mulai membaca surat-surat  ini dan melihat apa yang tertulis di masing-masingnya dan mungkin saja, kau bisa memecahkan misteri membingungkan ini!"

Jongin mengerutkan kening. "Tapi bukankah  itu suatu kejahatan?"

"Aku yakin kau telah membuka satu surat Jongin. Aku yakin sulit untuk membuka dan membaca surat-surat lain, yang hanya akan merapuhkan hatimu. "

Jongin kembali tersenyum. Sehun mengenalnya dengan baik. "Senang kau mengerti."

"Di mana kau menemukan surat-surat itu?"

"Di loteng ku."

"Jika mereka berada di loteng mu, pasti surat-surat itu sudah sangat tua dan aku ragu kalau orang yang menulis surat-surat itu masih hidup. "

"B..Benar... gomawo Sehun." ucap Jongin sambil mengakhiri panggilan telfon.

Dia mengambil surat berikutnya tepat di bawah surat pertama. Dia menggigit bibirnya dan membaca tulisan di bagian belakang amplop.

8 November 2013

Jongin  kemudian membuka surat itu.

"Ini mungkin pertama kalinya kau salah Sehun ..."

.
.
.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar