Selasa, 28 Januari 2014

The Boy Who Wrote A Hundred Love Letters Part 2

The Boy Who Wrote A Hundred Love Letters Part 2

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
.

.

.

CAST :

-Kim Jongin / Kai
-Do Kyungsoo / D.O

Rated : Sejauh ini  T

Warning : BoyxBoy, Typo(s)

Don't Like Don't Read!

No Siders !!!!!

.
.
.

Tik

Tok

Tik

Tok

Ti-

"AAAH!" Jongin berteriak saat ia berdiri dari tempat tidurnya dan menatap ruang gelap dan kosong di kamarnya. Dia mengerang dan ditempatkannya  kepalanya di tangannya, mengingat  kembali  mimpi buruknya. Tentang pembunuh bayaran yang mengejarnya dengan amplop krem itu.

"Ini konyol Jongin" Dia bergumam sendiri, menyalakan lampu dan mulai mondar-mandir di kamarnya. "Mungkin ini cuma lelucon. Maksudku bagaimana mungkin sebuah surat ditulis satu  tahun dari sekarang ? Aku mungkin tidak terlalu baik dalam fisika, ipa, atau apapun yang perlu memeras otak tapi aku tau kalau kau tidak bisa menerima surat yang bahkan belum ditulis!"

Dia berhenti di tengah-tengah kamarnya dan menatap langit-langit dan sekali lagi, amplop putih itu berkelebat di benaknya. Jongin bukan tipe orang yang suka ikut campur dengan apapun. Dia adalah tipe orang yang mengerjakan tugasnya dan tidak lebih.

Ikut campur adalah hal yang membuat orang dalam kesulitan dan ini pasti adalah salah satu contoh ikut campur... tapi rasa ingin taunya mulai memakannya. Untuk pertama kalinya Kim Jongin ingin membaca sesuatu.

'Siapa yang menulis surat-surat itu?
Siapa yang mengirimkannya? Untuk siapa surat-surat itu dikirim? Berapa banyak surat dalam kotak itu? Dan mengapa kotak itu ada di sini?'

"AAHH! Baiklah!" Teriaknya sendiri sambil melemparkan tangannya ke udara, menyerah pada rasa penasarannya. "Aku akan mengambil kotak itu dan membaca surat-suratnya!"

Jongin mendengus kesal sambil meletakkan tangan gemetarnya di gagang pintu dan membukanya, membuka jalannya ke loteng.

                                  …………

Jongin merasa bodoh saat dia menatap kotak itu di atas tempat tidurnya. Dia tau kalau kotak itu bukan senjata, karena kotak itu tak dapat menyakitinya. Tapi disinilah dia, duduk benerapa meter dari kotak itu.

Dengan tongkat di satu tangan .

Dan handphonenya di tangan satunya.

Pemikiran tolol sekarang pasti sedang menari-nari di kepalanya.

Dia menghela nafas dan meletakkan tongkat dan handphonenya diatas meja, lalu dia berjalan ke kotak itu. Dia menatap kotak itu sekali lagi sebelum membukanya dan mengambil surat paling atas.

Dia menatap surat di tangannya dan tangannya gemetar setelah matanya melihat tulisan di amplop sebelah belakang.

4 November 2013

Dia menggigil melihat tulisan tangan itu dan mulai mengumpulkan semua keberaniannya saat membuka amplopnya.
Dia mengeluarkan kertas yang terlipat dengan rapi dan mencatat bahwa kertas itu berwarna putih krem seperti amplopnya. Simple dan bersih, tapi menyeramkan.

Jongin mengambil nafas dalam-dalam dan membuka kertas itu, tau benar kalau dia akan membuat keputusan terbodoh yang pernah dibuatnya.

.
.
.
.

TBC

COMENT Please !!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar